Selasa, 31 Mei 2011

“Kukatakan..sudahlah…”



Sore  ini langit abu-abu, sepertinya hujan kan singgah…dan beberapa menit kemudian memang benar..
Aku sendiri di ruangku dan Ketika sedang asik berteman sepi, kamu datang menyibukkan pikiranku, padahal seharusnya sudah tidak ada kompromi lagi. Kamu memang memusingkan, membuatku bingung terheran-heran,  meskipun aku sudah mengusirmu dan menjegalmu tapi entah mengapa kamu masih tak jera riang menari-nari.  Reflek aku pun juga ikut menari-nari sendiri..(lagi) di setiap kamu menyapaku..
Aku  ingin sekali mengatakan padamu bahwa kita pernah terjebak dalam masa kecil yang sama akan tetapi besar dan dewasa dengan cara yang berbeda. Dan aku sangat bersyukur dengan hal itu, tapi sudahlah cukup…dulu ya dulu dan sekarang ya sekarang, aku harus realistis..kamu tidak  membuntutiku lagi, berada di belakangku atau bahkan duduk disampingku lagi.. tidak melakukan tingkah nyeleneh untuk dekat denganku lagi.
Lantas memang …aku harus bagaimana??
Tentu aku kan melangkah jauh, membujuk semua mata…meski banyak terbata kata melupakanmu dan   ku berlatih tuk mengemas masa yang telah terlewati,  sedikit bayangmu masih ada tapi tenang saja aku tidak membujukmu tuk kembali. Maka agar tidak selalu klise lalu berakhir menangis dalam hati dan hanya mendapati secuil kelegaan..kucoba peka melihat sudut yang lain..menanti sebaris kata bahagia.
Namun ..
Saat kamu tergolek lemah, itulah titik radiasimu yang terkuat. Dan meskipun radiasimu kadang mengenaiku, membuatku sedikit terbakar tapi  aku masih utuh,  karena setiap rasa yang kualami akan kususun  menjadi sebuah daftar indah di hidupku..aku juga terkadang sadar aku dengan sudut pandang lain melihat suatu keterpaksaan dalam setiap keputusan.,,,,,kepura-puraan dalam tulisanku..tapi sungguh AKU MASIH BELAJAR .
Aku akan tetap kokoh,,meskipun kamu pergi jauh meninggalkanku dan tidak memperdulikanku. Aku akan tetap mendukungmu, karna kamu sahabat terbaikku.. Aku tetap percaya bahwa cinta adalah jebakan waktu dan aku yakin aku akan terjebaK lagi..hanya saja bukan denganmu karena kita memang cukup bersahabat saja..
Terimakasih kamu kembali mengajariku tentang nasionalisme..upacara..bendera...garuda.. soekarno dan indonesia…
Setiap melihatmu rasanya langsung ingin mengucapkan kata “MERDEKA” sambil mengepalkan tangan kanan.
Kejar kebebasanmu

Tetap Semangat ya Bro..
Kutahu kamu juga “penuh semangat”
Kamis, 28 april 2011  jam 2 siang(an)..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar