Minggu, 05 Desember 2010

curhat hujan

Curhat hujan
Terimakasih untuk awan biru yang menjadikanmu
Kuharap kehadiranmu
Mampu menjadi berkah yang dinanti
Begitu denganku pun seorang penanti
Surat ini kutulis dengan pena kesadaranku
Atas dasar kekangenanku padamu
Yang sering menuntut suatu perjumpaan
Dengarkan curhatku hujan
Jangan pernah bosan
Mungkin terlalu seringku berkeluh kesah denganmu
Aku lelah
Setiap teriakku tak menggugah
Setiap bilangku didiamkan
Setiap interupsiku terabaikan
Aku menangis bukan karena terlalu lemah
Karena memang menangis diam-diam
Tidaklah memnungkinkan lagi
Bahkan seringku kekurangan oksigen
Yang membuatku sesak
Tapi kutakkan menyerah
Maka
Ijinkan aku merebahkan jiwaku padamu
Ijinkan aku bersandar di pundakmu sebentar saja
Sejenak saja
Itu cukup!!!
Maukah????
Sesungguhnya aku jatuh cinta padamu
Mungkin ini adalah suatu keanehan yang kuharap akan termaklumi
Dari dulu ingin kusampaikan padamu
Tapi aku takut ditertawai semesta
Sejujurnya aku cemburu pada bunga yang mekar tiap kali kau basahi
Meski mungkin aku kan menangis bersamanya saat kau tak kunjung turun
Sungguh aku tidak menuntut papun dari pengakuan ini, tidak berupa kesejukan
Atau bias pelangi
Aku tak bermaksud membuatmu tidak bebas menjalankan takdirmu
Cukuplah ijinkan aku membuka tiraimu dan bernyanyi
Maaf, jika ini keterlaluan atau mungkin berlainan dengan hukumNya
Tapi aku yakin Tuhan memiliki cerita
Untukku dan untukmu
Untukmu kasihku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar